Kisah Orang Tua dalam Memilih Jasa Aqiqah: Murah atau Sah?
Kisah Orang Tua dalam Memilih Jasa Aqiqah: Murah atau Sah?
Hari itu, Andi dan istrinya, Siti, tengah berbahagia menyambut kelahiran anak pertama mereka. Sejak jauh hari, keduanya sudah merencanakan untuk melaksanakan aqiqah sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Namun, ketika mulai mencari informasi, mereka justru bingung: begitu banyak jasa aqiqah dengan berbagai penawaran, dari yang sangat murah hingga yang terkesan mewah.
“Apakah kita pilih yang murah saja? Kan biar hemat,” ujar Andi.
“Tapi apakah sah kalau terlalu murah? Jangan sampai hanya tradisi tanpa nilai ibadah,” timpal Siti.
Dilema ini bukan hanya dialami Andi dan Siti. Banyak orang tua yang baru memiliki anak sering kebingungan dalam memilih jasa aqiqah.
Mengapa Aqiqah Harus Dilakukan dengan Benar?
Aqiqah adalah ibadah sunnah muakkad yang dianjurkan Rasulullah SAW. Dari hadits disebutkan:
"Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan baginya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi).
Karena termasuk ibadah, pelaksanaan aqiqah tidak bisa hanya dilihat dari sisi biaya. Sah atau tidaknya justru menjadi faktor utama.
Murah atau Sah: Pelajaran dari Kisah Andi dan Siti
Setelah mencari informasi, Andi menemukan paket aqiqah murah sekali, tetapi tanpa penjelasan detail tentang hewan maupun proses penyembelihan. Siti pun merasa ragu. Ia lalu membaca pengalaman orang lain yang kecewa karena hewan ternyata tidak memenuhi syarat syar’i.
Akhirnya, mereka belajar satu hal penting: murah boleh, tetapi sah harus jadi prioritas.
Mengapa? Karena:
-
Hewan harus sesuai syariat – sehat, cukup umur, tidak cacat.
-
Proses penyembelihan harus halal – dilakukan oleh juru sembelih yang paham syariat.
-
Daging sebaiknya dimasak – sesuai sunnah, daging aqiqah disunnahkan untuk diolah sebelum dibagikan.
-
Transparansi penting – jasa aqiqah yang baik memberi laporan jelas mulai dari penyembelihan hingga distribusi.
Bagaimana Memilih Jasa Aqiqah Terbaik?
Dari pengalaman itu, Andi dan Siti akhirnya membuat daftar sebelum memilih:
-
Legalitas jelas – mereka memilih penyedia yang punya izin resmi dan sertifikasi halal.
-
Hewan sehat – ditunjukkan dengan surat keterangan dokter hewan.
-
Penyembelihan syar’i – dilakukan oleh Juleha (juru sembelih halal).
-
Harga transparan – tidak ada biaya tersembunyi.
-
Testimoni positif – banyak orang yang puas dengan layanan jasa tersebut.
Dengan daftar ini, mereka akhirnya menemukan jasa aqiqah yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga sah sesuai syariat.
Murah Tetap Bisa Sah, Asal Bijak Memilih
Tidak semua paket murah berarti tidak sah. Ada penyedia yang mampu menawarkan harga hemat karena memiliki peternakan sendiri atau sistem pengelolaan yang efisien. Kuncinya ada pada ketelitian orang tua dalam mengecek reputasi dan detail layanan.
Kisah Andi dan Siti mengajarkan bahwa dalam ibadah aqiqah, pertanyaan utamanya bukan sekadar “berapa harga yang paling murah?”, tetapi “apakah sah di sisi Allah?”.
Murah boleh dikejar, tetapi sah wajib diutamakan. Dengan begitu, aqiqah anak bukan hanya menjadi momen sosial, melainkan juga ibadah penuh makna yang membawa keberkahan untuk keluarga dan lingkungan sekitar.
Jadi, bagi para orang tua yang sedang memilih jasa aqiqah, belajarlah dari kisah sederhana ini: jangan hanya melihat harga, tapi pastikan sah sesuai syariat. Karena ibadah bukan soal hematnya biaya, melainkan berkah yang abadi.

Komentar
Posting Komentar